Ini Tentang Porsi

Baru sempat update blog lagi, kebiasan buruk yang sering dilakukan kebanyakan blogger, alasannya karena sibuk? Klise abis. Tapi gak masalah, yang penting hari ini gue update biar kalian para fakir asmara tidak kesepian di weekend kali ini. Hari ini gue mau ngomongin apa ya?

Oh, iya, gue mau ngomongin tentang porsi, iya, bagian.

Gue percaya kalo porsi atau bagian manusia udah diatur dengan matang oleh sang pencipta yang di wakilkan oleh manusia lain untuk mengatur porsi pada umumnya. Contohnya kek rejeki, kan udah ada yang ngatur?

Benar.

Nah, beberapa hari yang lalu ada seorang teman dengan status fakir asmaranya curhat sama gue, katanya dia jomlo udah lamaa, banget. Eh, bukan itu deng, dia bilang sama gue kalo lagi sebel sama orang yang ada di satu kerjaanya, katanya lagi orang itu selalu membanding-bandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan orang lain, katanya kerjaannya cuma browsing, hiking dan jengking.

Teman gue sebut aja Joko, dia bekerja pada perusahaan Retail, posisinya sebagai IT. Gue ngerti gimana perasaan Joko saat dibandingkan dengan orang lain, sedih, iya, emang. Bagi sebagian orang ada yang menganggap pekerjaan orang IT cuma browsing dan internet aja, padahal enggak sama sekali. Nih gue kasih tahu ya, orang IT itu butuh informasi update, mereka orang IT yang lagi browsing atau nonton video, itu bukan karena menghabiskan waktu kerja, tapi mereka mencari solusi untuk masalah yang dihadapinya.



Orang IT itu adalah ujung tombak sistem, mereka IT yang udah sakit hati gak bakal mau bantuin user lagi kalo ada masalah, gak bakal mau sopan lagi sama user yang sok bosii dan mungkin yang paling fatal adalah membuat user manja tersebut kena masalah yang sengaja dibuat oleh orang IT. Masalah yang terjadi dibidang teknologi pun akan jadi hal serius bagi orang IT, karena apa? karena mereka yang menghandlenya, gitu.

Kalo gue bilang, ketika ada orang lain yang menyepelekan IT, gue akan bilang dengan senyum getir, ‘Apa kita tukeraan jobdesk aja ya?’ atau yang bikin nampol, ‘yaelah, kek gitu aja gak bisa? Jadi orang kok manja.’

Derrr!

Harusnya sebagai manusia yang butuh bantuan, mengerti, jangan manja kek orang yang kurang inisiatif. Harusnya, ada hal yang lebih baik lagi adalah membantu sebagian kecil kerjaan yang dilakukan orang IT dengan merestart dulu PC/Laptop atau close program dan kemudian buka lagi, maka dengan seperti itu kalian para user manja telah membantu sedikit pekerjaan IT, gitu, saling menguntungkan.

Dengan muka lesu, Joko ngangguk-ngangguk dengan wejangan yang gue kasih, dia mulai semangat lagi menjalani hidup meskipun menyandang posisi IT dengan status fakir asmara yang sedang naik daun di sosial media.

Dengan tarikan napas yang udah diatur, Joko bilang, ‘Makasih ya, Win, lo emang cowo pengertian deh.’ Dengan kalimat itu seharusnya gue mulai jijik, iya, benar, gue bersiap menghantamkan merica semprot untuk menghindari hal-hal yang gak lazim dilakukan oleh Joko.

Kami tidak ciuman.

Jadi menurut gue, seharusnya pada dunia industri, kita harus menganggap orang lain adalah partner, bukan budak, mengerti kondisi dan ucapan kalimat tolong, maaf, terimakasih, karena bagi kami kata sederhana itu udah cukup mewakili.

Nah, sekarang udah ngerti kan gimana susahnya jadi orang teknologi.


Posting Komentar

0 Komentar