Alasan Klise Waktu PDKT

Definisi lagu yang enak itu-lagu-lagu yang bisa bikin pikiran jadi tenang, kayak misalnya lagu pop, RnB, jazz kadang pula kalau lagi stress banget lagu dangdut koplo jadi lebih menarik tapi belakangan gue kecanduan sama dangdut koplo, teman lagi play-cuma buat ngeliat goyangan antimainstream, uh.

Kalau ngomongin PDKT pasti nggak ada abisnya deh, udah banyak orang yang berdarah-darah cuma buat ngelewatin fase kejam ini. Dari sok-sokan berubah total jadi orang lain, gengsi, dan hal-hal rumit lainnya yang mesponsori fase PDKT. Dan hal yang memperparah PDKT jadi mandek diperjalanan itu karena orang yang di PDKT-in selalu sok-sokan jual mahal, tapi giliran beneran nggak dianggap malahan ngambek dan minta diperhatiin.

Pemeran utama hati, pemicu detak jantung ini.
Baru kini ku sadari, setelah berlayar pergi.
Itu kamu

Ngedeketin orang itu gampang-gampang susah, kadang ada yang welcome, kadang ada yang freak, kadang juga ada yang welcome tapi freak, yah namanya juga hidup kan. Beberapa minggu lalu gue sempat melakukan study tentang kegagalan PDKT. Ternyata banyak banget alasan yang nggak logis di masa-masa PDKT, dari yang sederhana sampai yang nggak sederhana sekalipun.

  1. Udah ada acara

Joni udah membatalkan semua acara pentingnya hanya untuk Susi anak komplek sebelah, berharap bisa makan malam atau berbincang nyaman dengan beberapa gelas kopi hitam. Tapi selalu saja ketika Joni mengirimkan pesan singkat atau whatsapp ditepis oleh Susi yang memiliki segudang acara itu, dari acara tahlilan kucing alay depan rumah, jadi joki instagram kampung sebelah, kadang jadi joki skripsi anak majikan-sampai yang paling nggak nyambung sekalipun, nungguin rumah.

NB: Cinta butuh pengorbanan, butuh waktu dan butuh biaya. Tapi kalau setiap kali ditepis buat apa bertahan, mending putar balik dan cari yang lebih beruntung di hati lain.

  1. Diabaikan

Setiap kali Joni mengirimkan pesan singkat kepada Susi, ketika pesan itu mulai merembet ke masalah dating selalu aja diabaikan, seolah-olah nggak terlalu penting untuk Susi. Mungkin Susi sadar tapi pura-pura nggak mau tahu. Padahal yang Joni mau cuma satu, bisa lebih dekat dari sekedar berkirim pesan singkat, sederhana dan mudah-tapi Susi membuat perihal itu semakin rumit.

NB: Kalau udah dianggap semu untuk apalagi menanti, palingan juga nanti jadi emosi hati. Ikuti pepatah negri sebrang, “banyak ikan di laut, tapi nelayannya juga banyak sih.” Ngerti kan? Enggak. Yaudah.

  1. Diberi harapan tapi nggak tuntas

Pernah suatu sore selepas bekerja menjadi ojek di jalur Gaza Joni mendapatkan pesan singkat dari calon gebetannya, Susi mengirimkan pesan singkat yang isinya minta dijemput di pasar keling karena belanjaannya banyak banget-tapi ketika Joni udah tertatih, berdarah-darah, terjatuh-jatuh melewati hujan peluru di jalur gaza-sesampainya di pasar-Susi nggak ada dan beberapa menit setelah mencari-cari ternyata Susi udah dijemput sama Joko si supir angkot yang selama ini menjadi saingan Joni. Tentu aja Joni merasa bersalah karena udah bikin Susi menunggu meskipun dirinya yang terlalu berharap untuk itu.

NB: Ada kalanya kita menjadi yang diistimewakan dan ada kalanya juga kita menyesali ketika udah nggak diistimewakan lagi. Jadi syukuri yang udah ada, jangan terlalu muluk-muluk deh.

Dari semua alasan itu mungkin masih banyak alasan-alasan lain yang mengedepankan ketidakmauan lanjut di fase yang lebih serius. Balik lagi ke diri masing-masing, masih mau bertahan atau melewati dan mencari lagi?


Akhirnya Joni Cuma bisa merenung dan terus merenung memikirkan hal yang lebih rumit lagi tentang Susi yang selalu memiliki banyak alasan klise tapi Joni bisa apa? Belajar membuka hati itu penting. Sekarang yang penting jadi apa adanya, jangan bertahan tapi hati terlukai terus-terusan.

Udah dulu deh, mau beresin yang masih berantakan.., hehe


Posting Komentar

0 Komentar