Seseorang Yang Membuatmu Bahagia dan Seseorang Itu Yang Membuatmu Kecewa


Baru sempet nulis di sini lagi, setelah kemaren niatin nyari pacar di gramedia, rencana awal sih mau cari buku, tapi ada rencana lain selain mencari buku, yaitu; mencari jodoh. Kemaren abis ketemu sama cewe, cakep, manis, rambutnya panjang, kulitnya kuning telur, matanya indah bercahaya tapi sayang gue nggak berani mulai. #ProblemJomblo

Lalu gue seperti seorang stalker, gue mengamati dia dari bilik kategori buku desain, sedangkan dia berada di bilik buku novel. Dengan hati-hati gue mencari celah agar fokus pandangan tepat padanya, tapi lagi-lagi banyak pengunjung yang menghalanginya dengan tidak adanya rasaprikejombloan. Hingga akhirnya ada ide tercetus dalam pikiran gue.

“Hai, suka baca novel juga?” tanya gue kalem, sedari menatap novel yang sedang gue genggam.

“Iya.” jawabnya singkat.

“Novel ini bagus, ceritanya tentang kisah lalu, kenangan pahit yang kembali pada masa depan, kata hati.” kata gue so cool sedari membolak-balikan novel kata hati. “Mau baca?” lanjut gue memberikan novel yang sedang gue genggam.

Lalu dia menerimanya dengan manja, memikirkan entah apa yang dipikirkannya.

“Gue Erwin.” lalu gue mengulurkan tangan, menjabat tangannya yang lembut sedari tersenyum kecil, kemudian gue mengetahui namanya adalah Dinda. Nama yang bagus, dan mudah dihafal ketika hendak terlelap tidur.

“Sering kesini?”

“Jarang, kalau iseng aja kesininya.”

“Sendirian?”

Dia menengokkan mata kesekelilingnya, menjawab dengan bahasa tubuh, lantas gue juga reflek menengokkan pandangan kesekeliling kita. Ya, kita sama-sama sendiri.

“Iya, sendiri, lo?”

“Berdua.”

“Sama pacar?”

“Bukan.”

“Temen?”

“Bukan, sama lo!” kata  gue dengan menyunggingkan lekuk manis di wajah.

Entah kenapa sebuah perbincangan ini sangat mudah dilakukan, hanya sebuah kata novel mampu mendekatkan sesuatu yang tidak direncanakan seperti ini. Kemudian kami saling bercerita hingga beberapa jam kedepan, tentunya gramedia menjadi tempat indah untuk gue. Karena beberapa buku yang tertata rapih bisa menjadi tema perbincangan kita. Sederhana.

Ketika gue sedang memandangi indah senyum manja Dinda, dipundak gue berasa ada yang menepuk dengan pelan, lalu gue sadari jika teman disebelah gue sudah selesai membaca beberapa buku untuk dibeli. Setelah itu gue menyadari jika perbincangan tadi adalah halusinasi tentang keinginan yang tak ada action. Gue hanya berandai-andai.

Baik lupakan hayalan itu.

Tadi sore sambil iseng nunggu buka puasa, gue iseng, judulnya iseng, jangan dianggap serius, tapi kalau kamu mau serius aku bisa kok, percaya deh! #Laah

Tadi sore gue iseng menunggu bedug magrib dengan membuka profile facebook. Ternyata gue sudah 4tahun memiliki account facebook. Waktu selama itu kalau buat pacaran bisa ngapain aja ya? Entahlah. Dari tahun 2009 sampai 2013, di facebook ada fitur dimana semua aktifitas kita dalam satu tahun dirangkum dengan rapih.

Nah, disana gue iseng nge-klik­ tahun 2009, entah kenapa gue bermain di tahun 2009, hal pertama yang gue ketahui adalah; ternyata gue alay, cukup jelas semua status gue yang random abis, kayak mau nulis “aku” jadi “Aquh”, “Kamu” jadi “Qamuh”. Lalu gue berpikir, ternyata gue dulu alay abis, kenapa baru sekarang gue menyadarinya. *Gue pun bertanya-tanya dengan diri sendiri semalaman suntuk*

Hal kedua yang gue ketahui setelah itu adalah; ada satu status yang isinya itu adalah sebuah curhatan tentang anak labil yang sedang berantem dengan pacarnya, pasti kalian tahu maksud gue ya.

Disana ada status gue nge-galauin mantan pacar, lalu status itu dikomentari oleh temannya mantan pacar gue, kemudian kami saling membalas komentar dengan bahasa alay sampai beberapa komentar, sumpah ini random abis.

Selain status nge-galauin mantan pacar, ada status dimana kami wall-wall-an. Tentunya dengan bahasa alay juga seperti, “Aqu sayank qamuh”-“aqu juga sayank qamuh” entah mungkin gue nulis itu dengan tingkat kesadaran yang rendah akibat overdosis chimory.

Ada status senang, galau, marah-marah nggak jelas dan hal-hal lain yang nggak pantas dishare dimedia sosial. Tapi yang paling dominan adalah status tentang nge-galauin, seneng, marah-marah nggak jelas sama pacar, dulu.

Fenomena ini ternyata masih ada sampai sekarang, seperti halnya teman-teman dunia maya di facebook gue sering marah-marah nggak jelas, pernah ada yang berdoa di facebook dan yang paling aneh adalah mengupload sesuatu barang, seperti gadget. Maksudnya apa?

Kemudian gue menyadari jika pada aktifitas gue di dunia maya pada tahun 2009 adalah hal-hal aneh yang ngebuat gue semakin dewasa, semakin ngerti gimana menyelesaikan suatu masalah bukan dengan update status tapi menyelesaikannya dengan perbincangan hangat.

Kalian pernah menyadari jika suatu ketika kalian yang pacaran sedang bertengkar, facebook menjadi tempat sindiran hebat untuk pasangan kalian, malah kadang ada yang mempermasalahkan status relationship berubah menjadi single ketika sedang berantem. Gue juga pernahm, tapi itu dulu. Sekarang nggak pernah karena belum pernah punya pacar lagi, sedih. Yaudah nggak usah sedih. #Lah

Seseorang yang udah ngebuat kita menjadi indah, cepat atau lambat seseorang itu juga yang akan membuat indah kita menjadi kelabu. Hal ini seperti hokum alam jika buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, kecuali di bawa kelelawar.

Gue tidak menyesal di tahun 2009 itu, tapi gue hanya menyesal setelah berakhirnya tahun itu, perpisahan tidak baik-baik pada akhirnya akan menjadi sebuah ranjau. Setelah itu gue selalu berdoa untuk kami, agar masing-masing dari kami akan menjadi lebih baik lagi, apapun itu.

Kemudian setelah beberapa minggu berpisah, dia sudah mempunyai pendamping baru, gue senang dan gue bahagia. Karena doa yang gue sampaikan setelah selesai solat terkabul. Bagaimanapun seseorang yang pernah ada di kehidupan kita, sekalipun mengecewakan diri kita. Lihatlah sisi baiknya, manusia di semesta ini tidak ada yang sempurna, kalau kita melihat sisi negatifnya terus, semua orang yang ada disekeliling kita mempunyai sisi negative semua. Kalianpun juga.

Nggak ada yang lebih sempurna disemesta ini, mereka semua mempunyai sisi negatinya masing-masing, hal ini bagaimana kita melihatnya bukan dari sana(negatif) tapi coba lihatlah sisi baiknya setelah itu.

Setelah adzan magrib berkumandang, gue menyudahi untuk keluar dari halaman facebook. Kemudian berbuka dengan menenggak secangkir air putih dan berdoa setelah solat magrib, doa gue sudah berbeda, sekarang gue berdoa untuk seseorang yang masih belum dipertemukan dengan gue, agar kami bisa bertemu diwaktu yang pas dan di moment yang indah. Hehehe..

Setelah berakhirnya paragraph ini, gue percaya jika semesta memiliki rencana indah dari rencana gue yang gue anggap indah juga. Ya, gue percaya itu.

Untuk kamu, terimakasih telah menjadi indah digelap malamku waktu itu.

Yaudah, gue mau nyoba nyari pacar lagi ya.. Daaa~

Posting Komentar

0 Komentar