Peduli Bumi, Cintai Bangsa

Peduli Bumi, Cintai Bangsa
Kalo berbicara tentang Lingkungan, Hemat dan Energi memang enggak sebagian orang tahu, untuk mengkampanyekan hari bebas polusi dengan adanya Car Free Day cukup efektif saya pikir.

Kenapa demikian ?

Karena dengan adanya Car Free Day
  1. Menghemat BBM yang dikonsumsi oleh kendaraan.
  2. Mengurangi polusi udara.
  3. Mendukung penghijauan secara tidak langsung.
Memang masih belum mampu meningkatkan kelebihan energi yang digunakan oleh kendaraan tersebut, tapi setidaknya mampu mengurangi beberapa persen dari nilai yang telah dihabiskan oleh kendaraan tersebut, mungkin masih perlu diperluas jam terbangnya untuk car free day ini.

Cara lain yang dapat digunakan untuk penghematan, misalnya dengan :
  1. Menggunakan lampu seperlunya.
  2. Menggunakan air secukupnya.
  3. Efisien dan Tepat guna dalam menggunakan alat berenergi.
  4. Budaya Bike To Work
Point Pertama.
Menggunakan lampu seperlunya, hal ini adalah bagian terkecil yang baik untuk dicontohkan, dengan mematikan lampu sebelum tidur atau dengan mematikan lampu setelah selesai bekerja, setidaknya kita bisa menghemat energi 2%, baik. Kita asumsikan 2% ini dengan rupiah, Rp.5000. Jika semua orang di Indonesia melakukan hal serupa, bukan tidak mungkin sekitar 29,87 sekian juta penduduk bisa menghemat anggaran Rp. 145.000.000.000 angka tersebut terbilang sangat besar jika memang berjalan dengan baik.

Point Kedua.
Menggunakan air secukupnya adalah bagian terkecil kedua yang bisa kita lakukan, enggak perlu bayar dijamin gratis, Indonesia sebagian besar terdiri pulau dan memiliki pantai paling luas se-Asia Tenggara, namun masih banyak pedesaan pedasaan kecil yang kekurangan air, apa hubungannya  ? Jika kita bisa menghemat air, bukan tidak mungkin anggaran yang membengkak bisa dialihkan untuk pembuatan PDAM didaerah daerah terpencil tersebut. Contoh kecil : Matikan air ketika bak mandi sudah penuh, ini langkah kecil namun berdampak sangat maksimal.

Point Ketiga.
Efisien dan Tepat guna dalam menggunakan alat berenergi, banyak perlatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik agar bisa bekerja maksimal, memang tidak dianjurkan untuk tidak menggunakan alat tersebut secara berlebihan dengan alasan, "Listrik saya bayar tepat waktu." namun jika kita lihat dari sisi negatifnya, hal tersebut berdampak pada daerah daerah terpencil, jalur listrik didaerah daerah tersebut masih sangat minim, kita bisa asumsikan dengan point pertama, ya mungkin hal itu sulit tapi kalo enggak dicoba apa kita tahu hasilnya ? hal paling mendasar : Mulailah mematikan berbagai peralatan listrik ketika sudah tidak digunakan.

Point Keempat.
Apasalahnya kita mencoba dengan menyisihkan 1 hari dalam seminggu untuk pergi bekerja, sekolah atau kuliah dengan menggunakan sepeda, sepeda adalah kendaraan ramah lingkungan yang pernah ada, sepeda adalah alternativ saat dalam keadaan macet dan krisis BBM ( Bahan Bakar Minyak ). Kapan lagi kalo bukan dari sekarang ?

Jika kita lihat dari segi waktu dan kinerja yang bisa diterapkan agar dapat menghemat energi itu masih kurang, masih ada cara lain agar kita tidak kehabisan energi, karena Indonesia penuh dengan keanekaragaman hayati, jadi untuk apa membeli produk bahkan sampe beli batubara keluar negri, untuk apa ? Pikir kan itu teman..

Pohon Jarak
Atas latar belakang di atas, para ahli melakukan penelitian pada tanaman jarak. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Minyak yang diperoleh dari biji tumbuhan jarak ini dapat menjadi energi alternatif biodiesel. Dalam hal ini minyak jarak bisa dicampur dengan solar ataupun minyak tanah, tergantung kebutuhannya.
Tanaman Jarak Jawa
Pohon Jarak
Pengolahan atau ekstraksi minyak jarak  dilakukan dengan mesin press. Setelah biji  jarak dikeringkan dan dipilah-pilah berdasarkan kualitasnya, biji jarak tersebut dimasukkan ke dalam mesin press. Hasilnya adalah minyak mentah dari biji jarak dan sisa ampas. Jangan salah, sisa ampas bisa dipakai untuk makan ternak, dengan asumsi jarak tersebut bukan jarak yang beracun.
Keutamaan jarak sebagai energi alternatif terkait dengan emisinya. Minyak jarak rendah emisi gas sulfur, gas karbon dan gas nitrogen, di mana gas-gas tersebut adalah penyuplai terbesar gas rumah kaca. Selain itu, tidak hanya biji saja yang bermanfaat. Daun tanaman jarak bisa digunakan sebagai pakan ulat sutra, getahnya bisa digunakan sebagai penyembuh luka dan masih banyak lagi. Dari segi lingkungan, jarak merupakan tanaman perdu yang cukup efektif untuk reboisasi. Jadi selain mendapat minyak dari bijinya, kita juga turut mengurangi efek gas rumah kaca.
Bayangkan saja, kalau pemerintah memberikan investasi pada petani Indonesia untuk menanam jarak, mungkin kita tidak akan bergantung lagi pada subsidi minyak dunia. Tidak kalah pentingnya, dengan menanam jarak kita juga turut menjaga dan melestarikan lingkungan. Jadi tidak salah kalau tanaman jarak dinamakan GREEN FUEL.

Biofuel
Energi alternatif lainnya adalah biofuel, sesuai dengan namanya, biofuel adalah bahan bakar dari organisme hidup. Dalam hal ini adalah tanaman seperti jagung, alga (lumut laut). Perusahaan besar dan kecil berlomba untuk menciptakan bahan bakar dari jagung dan alga.
Masalah dari pengembangan biofuel selain dari sisi teknologi adalah sisi komitmen. Harga minyak yang tinggi membuat pengembangan biofuel menarik. Pengembangan biofuel dari jagung, membuat kebutuhan jagung bertambah, meningkatkan harga jagung, bisa membuat biofuel sebagai alternatif dari minyak bumi menjadi tidak menarik. Bahan baku biofuel juga membutuhkan lahan yang besar.
Salah satu contoh biofuel adalah bio diesel yang dijual di Pertamina saat ini. Biodiesel dibuat dari campuran 5% minyak kelapa sawit, dan 95% solar murni. Biodiesel dibuat dengan proses transesterifikasi, yang mereaksikan minyak nabati dengan methanol dan ethanol dengan katalisator soda api. Hasilnya adalah metil ester asam lemak murni (FAME), yang dicampurkan dengan solar murni.
Kelebihan dari biodiesel adalah memiliki karakter pembakaran yang relatif bersih; dan ramah lingkungan. Kelemahannya tak cocok dipakai untuk kendaraan bermotor yang memerlukan kecepatan dan daya, karena biodiesel menghasilkan tenaga yang lebih rendah dibandingkan solar murni. Jenis biofuel lain adalah bioethanol. Dibuat dari tanaman yang mengandung gula dan pati seperti tebu, singkong, sagu, dan sorgum. Bahan-bahan ini yang diubah menjadi ethanol. Bioethanol itu yang berhasil dikembangkan Brazil dengan memanfaatkan tetes tebu. Bioethanol digunakan untuk menggantikan bensin.

Tenaga Angin

Energi Angin memang sangat cepat berkembang didunia, angin adalah energi yang paling diminati. Teknologi tenaga angin, sumber energi paling cepat berkembang di dunia ini sepintas terlihat sederhana. Namun dibalik menara tinggi, langsing dan bilahan besi putar terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan yang ringan seperti desain aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara elektronik. Tenaga ditransfer melalui baling-baling, kadang dioperasikan pada variable kecepatan, lalu ke generator (meskipun beberapa turbin menghindari kotak peralatan dengan menjalankan langsung)


Ladang Angin Pertama di Inggris dengan asupan energi 50,000 KWH.

Tenaga Angin pada tahun 2020

Selama beberapa tahun terakhir  pemasangan kapasitas angin meningkat melebihi 30%. Hal tersebut membuat target untuk menjadikan tenaga angin  mampu memenuhi kebutuhan energi dunia hingga  12 persen  pada tahun 2020  menjadi realistis. Di saat bersamaan hal tersebut juga akan membuka kesempatan terbukanya lapangan pekerjaan hingga dua juta dan mengurangi emisi CO2 hingga 10.700 juta ton

Kelebihan Tenaga Angin

Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi karbon dioksida penyebab perubahan iklim. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.

Penyeimbang energi yang sangat baik-emisi karbon dioksida berhubungan dengan proses produksi.  Pemasangan dan penggunaan  turbin angin selama rata-rata 20 tahun siklus hidup 'membayar kembali' terjadinya emisi   setelah 3-6 bulan pertama-yang berarti lebih dari 19 tahun produksi energi tanpa ongkos lingkungan.

Cepat menyebar-pembangunan ladang angin  (wind farm) dapat diselesaikan dalam waktu seminggu.  Menara turbin, badan  dan bilahan besi di pasang di atas permukaan beton bertulang dengan menggunakan alat pemindah besar.

Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan- angin yang menjalankan turbin selalu gratis dan tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif. Tenaga ini juga tidak butuh untuk ditambang, digali atau dipindahkan ke pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai tenaga angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.

Selanjutnya, dalam proyek  besar yang menggunakan turbin ukuran medium yang sudah disetujui, tenaga angin mampu beroperasi hingga 98% secara konstan. Artinya hanya dua persen waktu turun mesin untuk perbaikan- catatan yang jauh lebih baik dari yang bisa diharapkan dari pembangkit listrik konvensional.

Bergerak ke depan

Perkembangan tenaga angin berkembang dengan pesat saat ini, namun demikian masa depan tenaga ini belum terjamin.  Saat ini tenaga angin telah dimanfaatkan oleh sekitar 50 negara di dunia. Kenapa kita tidak memanfatkan teknologi ini ?

Mau sampai kapan kita terus menunggu, mau sampe tertinggal jauh dengan negara negara lain. Kalo bukan dari kita, siapa lagi yang mau memulai ? Masih banyak lagi energi energi alternatife yang masih bisa digunakan untuk meminimalkan anggaran minyak bumi di Indonesia, kalo bukan dari kita siapa lagi yang menjaga bumi ini tetap hijau dan sejuk ? semua hal itu harus dilakukan dari diri sendiri, orang disekitar kita bahkan bisa dengan membuat kampanye penghijauan dan itu efeknya sangat baik untuk kita semua dan bumi ini.


Jadi kapan lagi kalo bukan sekarang kita lakukan teman ?


Posting Komentar

9 Komentar

  1. Thx infony
    bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bisa melakukannya teman, thx kunjungannya :))

      Hapus
  2. Mudah Mudahan Seluruh Nusantara di Indoensia dapat terealisasi terciptanya linkungan hijau dan sehat. Walaupun ada berbagai jenis pabrik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin, biar Indonesia semakin hijau dan nyaman tanpa polusi. :')

      Hapus
  3. setuju banget sama artikelnya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus berjuang demi bumi kita tercinta :)

      Hapus
  4. Setubuh....ups....setujuuu

    BalasHapus
  5. Setubuh....ups....setujuuu

    BalasHapus