Synopsis dan Review Film London Love Story di Bulan Februari


Hari ini mau ngomongin Film karya anak bangsa, Film berjudul London Love Story ini cocok buat kamu yang lagi pengin menikmati keromantisan kota London bersama pasangan, kalo jomlo gimana? Tenang, film ini gak membedakan status sosial kok, nonton aja, siapa tahu kelar nonton dapat gebetan kan.


Pemain: Michelle Ziudith, Dimas Anggara, Adila Fitri, Ramzy, Dion Wiyoko, Aron Ashab, Yunita Siregar
Sutradara: Asep Kusdinar
Skenario: Tisa TS & Sukhdev Singh
Durasi: 90 menit

Sinopsis:

Film ini bercerita tentang Dave (Dimas Anggara), meski ia salah satu pria yang populer di kalangan para mahasiswa, namun tetap saja Dave tidak bisa menutupi kekosongan hatinya sejak ditinggalkan oleh kekasih yang ia cintai.

Suatu malam di London, Dave yang baru saja pulang dari pesta ulang tahun temannya bertemu dengan perempuan yang ingin bunuh diri, yaitu Adelle (Adila Fitri), Dave berusaha menyelamatkan perempuan itu. Dan awal pertemuan mereka membuat Adelle tak lama untuk menaruh hati pada Dave.

Sementara Caramel (Michelle Ziudith) selalu bertengkar dengan ibunya akibat surat yang datang ke kediamannya di Jakarta dan ditujukan pada Caramel yang berada di London. Caramel tak mau membuka surat itu dengan alasan ia tidak mau membuka luka lama kepada pria yang dulu dicintainya. Ia ingin lari dari masa lalu, tapi ternyata tak semudah harapannya.

Selain kuliah, Caramel juga bekerja paruh-waktu di sebuah restoran pizza. Meski demikian, Caramel selalu dikejar oleh sosok Bima (Dion Wiyoko) yang jatuh hati padanya. Sayangnya, kondisi Caramel yang sudah tidak percaya dengan adanya cinta membuat Bima selalu mendapatkan penolakan.

Lalu, apa yang membuat Caramel tidak bisa membuka hatinya untuk Bima. Apakah ia tidak bisa melupakan laki-laki yang pernah mengisi hidupnya. Akhirnya, takdir mempertemukan Dave, Adelle, Caramel dan Bima dengan cara yang berbeda.

Pertemuan itu sekaligus menjawab semua pertanyaan yang ada diantara Dave, Caramel, Adelle dan Bima. Sebenarnya apa hubungan mereka satu dengan lainnya? Suatu ketika tanpa sepengetahuan mereka, takdirlah yang memberikan jawaban dan membuka rahasia yang terpendam selama satu tahun lebih.


gambar Screenplay Production

Review Singkat:

Kesuksesan dengan film perdananya yang tahun lalu berjudul Magic Hour, Screenplay Films kembali mempersembahkan film drama remaja. Disutradarai oleh Asep Kusnidar, Film London Love Story menyajikan dua latar belakang pemandangan indah yang menjadi salah satu kekuatan film ini, yaitu London dan Bali.

Tujuannya, untuk memperkuat romansa film ini antara Caramel (Michelle Ziudith) dan Dave (Dimas Anggara). Beberapa lokasi pengambilan gambar pun cukup menarik. Sejumlah tempat terkenal menjadi latar belakang film ini, diantaranya Trafalgar Square, London Eye, London Tower Bridge dan Big Ben yang merupakan landmark kota London. Sungguh manis bukan?

Dari segi akting, keromantisan Dave dan Caramel pun cukup tergambar dengan baik. Dimas dan Michelle tampil meyakinkan dan gak kaku saat harus beradegan romantis. Keduanya memang udah beberapa kali dipasangkan, seperti di sinetron dan film termasuk Magic Hour.

Sayangnya, kondisi Michelle Ziudith yang sempat mengalami sakit membuat suaranya agak serak di beberapa adegan. Michelle pun mengakui hal itu. Karena suaranya yang hampir hilang membuat doi harus bekerja ekstra kerja untuk menunjukan akting yang terbaik. Meski demikian, kalo dikaitkan dengan kondisi Caramel yang gak bisa move on dari cinta lamanya, hal itu gak terlalu menganggu.

Sedangkan Dimas Anggara tampil bagus sebagai Dave. Doi bisa melebur dalam perannya dengan baik. Yaiyalah, actor gitu. Begitu juga dengan Dion Wiyoko. Meski hanya tampil di beberapa adegan, aktingnya terasa paling menonjol. Ramzy juga membuat London Love Story terasa agak ringan dan menghibur di tengah-tengah nuansa cerita yang terkesan mellow.

Berbeda dengan Magic Hour yang bernuansa lebih cerita, London Love Story terasa lebih mendayu-dayu karena diawali dengan cerita patah hati. Dari segi cerita, film London Love Story menyajikan sejumlah twist yang menarik. Film ini juga menyelipkan beberapa pesan positif. Seperti, jangan pernah lari dari cinta dan kenyataan.


gambar Screenplay Production

Yes, jangan pernah lari dari masalah, terlebih tentang cinta.

Bukan cuma tentang arti dari cinta itu sendiri, namun juga sisi persahabatan yang dibangun sejumlah karakter utamanya. Lagu soundtrack yang menampilkan Afgan dan Raisa yang berjudul Percayalah semakin menambah haru-biru penonton. Selain itu, ada sejumlah quotes atau kutipan yang menarik dan akan banyak diingat.

Salah satunya adalah: "Aku bener-bener gak bisa ngebayangin gimana menjalanin hidup tanpa kamu. Kehilangan kamu itu jauh lebih mengerikan daripada kematian itu sendiri.” Meski dirilis pada 4 Februari ini, film London Love Story bisa menjadi tontonan yang pas untuk menghiasi Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day pada 14 Februari mendatang.

Duh jadi mellow lagi kan. Jangan lupa segera tonton filmnya, sebelum kehabisan. Chress.

Posting Komentar

8 Komentar

  1. OMG bener banget sih, jangan pernah lari dari masalah apalagi masalah cinta. Karena kalau lari itu nggak bikin masalah selesai, sih.
    BTW kenapa ya akhir-akhir ini film Indonesia banyak yang syuting di luar negeri? '-')

    BalasHapus
    Balasan
    1. nonton dong, mumpung masih hangat loh :)

      Hapus
  2. ha ha keren juga kata katanya "kalo jomlo gimana? Tenang, film ini gak membedakan status sosial kok, nonton aja, siapa tahu kelar nonton dapat gebetan kan" berarti aku boleh nonton

    BalasHapus
  3. keren juga ni film yah tapi sayang lagi ngga bisa nonton hihi

    BalasHapus
  4. Kemaren gw gak jadi nonton nih sama tmen2.. Tapi review nya keren.. Gw kira ini lanjutan dari magic hours.. Trnyta beda bgt..

    Gue awalnya gak suka sama ending magic hours.. Dimana Tobi ditolak.. Ya gimana lag, kan namanya Cinta, siapa yg tau..

    Disini kata "jgn pernah lari dari masalah, tetlebih ttg Cinta" KEPAKE. nonton ah.

    BalasHapus