Bukan Pilihan

Gue sadar kalo nulis sebuah tulisan pendek di blog itu butuh waktu yang gak sedikit, nah waktu yang gue butuhin buat nulis akhir akhir ini jarang dan sulit untuk gue temui setelah kegiatan gue yang semakin hari, semakin tambah sibuk.

Alesan klasik gue adalah : Gue masih sibuk dengan tuntutan kerja yang selalu membuat gue mengelus dada cewe. Tapi dengan doa doa tukang batagor, semua kerjaan gue berjalan dengan mulus, semulus cinta ku padamu. #eaaakk.

Ups, maaf atas keunyu – unyuan gue tadi.

Gue sadar kalo anak cewe SMA itu unyu unyu banget, terbukti mereka selalu ngebuat gue gak bisa beralih pandangan ke lain arah. Hal itu ngingetin gue sewaktu masih SMA, mungkin dulu gue sedikit unyu ketika sedang menunggu angkot juga. Mungkin sih, mungkin..
Lupakan hal bodoh itu..

Seharusnya orang orang yang menyebarkan harapan palsu mesti di kurung juga selama bulan puasa, kalo perlu setelah bulan puasa juga, Kadang dalam pikir gue selalu terbayang. Penyebar harapan palsu itu seperti pirus yang mematikan bagi jomblo jomblo newbie. Diam kalian, sekali lagi gue bukan jomblo. Jadi jangan anggap ini curahan hati gue. Ngerti !! Sip.

Pada dasarnya sebuah harapan itu sangat diperlukan disaat saat kritis, seperti : “tolong isiin pulsa dong, nanti sore diganti.” 5 jam kemudian baru di replay “ Isiin berapa ?” “TELAT BEGOO !!”. Hal – hal kecil seperti inilah yang akan berubah menjadi hal besar :

                “ Kamu tahu gak ? Kalo disuruh milih dia atau kamu, aku gak bakal milih siapa siapa ?”

Ini kalimat yang ngesuggesti pikiran kita kalo masih ada harapan yang bisa diambil, namun pada prakteknya selalu bersimpangan dengan fakta yang terjadi, miris..

Dan pada akhirnya seseorang yang diberi suggesti itu akan berujung dengan mencoba hal hal baru dan ekstream tentuunya, seperti :

Loncat bebas dari lantai 10, nabrakin diri ke bajaj yang parkir atau yang lebih ekstream nyuruh ngelitikin dirinya sampe mampus, ini sungguh tragis bukan. Andai dalam rapat paripurna di DPR sana membahas tentang perlindungan korban PHP, mungkin saat ini orang yang menyebarkan pirus PHP udah ada di balik jeruji besi atas tindakannya. Namun itu hanya sebuah mimpi disaat belum terlelap tidur kawan..

Satu hal yang gue ketahui tentang penyebar harapan palsu yaitu : Hidupnya selalu dihantui rasa bersalah dan akhirnya akan mencoba bunuh diri, dan akhirnya lagi jadi gentayangan, dan akhirnya lagi lagi jadi bahan uji nyali di trans7, dan akhirnya lagi lagi lagi gue harus menyudahi tulisan ini sebelum gue dianggep penulis amatir yang akan overdosis akibat kebanyakan jus toge.

Akhir dari sebuah paragraph ini adalah Cintailah seseorang yang mencintaimu dengan rasa yang tulus, bukan dengan rasa yang bisa terbagi dengan yang lain. Jadi tahu kan maksud gue. Tahu dong..

Posting Komentar

0 Komentar