Diantara Kepastian yang tak pasti

Pada dasarnya gue akan menulis sebuah tulisan sampah, entah kenapa gue sering banget ngerasa kalo tulisan gue ini sampah, banyak hal yang akhir akhir ini gue rasain. Rutinitas gue gak jauh jauh dari hal yang berbau tentang cinta.

Gue ngerti apa arti dari mencintai, gue paham apa arti dari menyayangi dan gue akan memahami kedua makna itu tanpa harus ngejelasin panjang lebar disini, sekarang yang akan gue tulis bukan tentang cinta. Cinta itu simple kok.

Kenalan-PDKT-Jadian-Marahan-Putus-Galau-Kemudian lompat dari puncak monas. Hal ini akan berotasi mengikuti porosnya,  Saat kegelisahan mulai menyerang pikiran pasti sangat sulit untuk dihindari, diantara kegelisahan yang terjadi sering terdapat beban yang menanti. Itu seperti di jalan yang detikan lampu ijonya kurang dari 3 detik, tanggung banget kan buat berenti.

Gue juga gak ngerti apa hubungannya dengan kegelisahaan, yang pasti kalo disambung sambungin keliatan nyambung kok. Gak percaya ? terserah sih..

Hidup ini seperti bilangan binner kalo gak 1 ya 0, pilihan seperti on atau off, maju atau mundur. Seperti script PHP, pilih input atau output. Kadang banyak pilihan yang sulit untuk diambil, seperti contoh "Melangkah diantara garis putih lampu lalu lintas, kadang mau mundur lagi itu sulit." Seperti halnya melangkah ke proses PDKT, kadang mau mundur tanpa ada jawaban yang pasti itu sulit, timbulah kegelisahan.

Kalo gue berfikir untuk hal tersebut, gue merasa tersisihkan tanpa ada harepan. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya, mencari cari dimana keberadaan induknya. Membutuhkan perlindungan yang pasti, mungkin ini adalah hal yang gampang dilewati tapi sesungguhnya berat banget buat di jalaninnya.

Kadang gue gak ngerti kemana arah dan proses yang mesti gue ikutin, seperti gue pergi ke monas tapi arahnya ke cikarang, bisa sampe tempat tujuan sih tapi ini argumentasi yang gak logis, atau mungkin berharap malam ini akan ada hujan salju didaerah tropis. Sumpah ini pernyataan yang bodoh. Gue paham betul dengan hati hati yang tersisihkan dari kodratnya, mereka yang tersisihkan merasa dihindari dan di takut seakan akan terkena pirus yang mematikan. 

Kadang hal ini seperti Tuna Asmara "Gue takutt deket sama lo, ntar ikutan jomblo lagi." Ini adalah pernyataan yang bodoh, emang kalo nyetuh kulit langsung terinfeksi gitu ? emang kalo deketan sama Tuna Asmara bisa terinfeksi gitu ?? HAH !!

Coba pikirin deh, gimana sedihnya orang yang ingin mendapatkan perhatian tapi diabaikan, gimana sedihnya orang yang berusaha tampil terbaik tapi diabaikan seperti dideportasi ke planet mars. Sepi dan sunyi.. FRAK BANGET KAN !! Seandainya hal hal seperti ini ada penyluhan khusus agar gak banyak orang orang yang merasa tersisihkan mungkin sebagian besar berada dikalangan ABEGE labil. Tapi sayang semua itu hanya sebuah khayalan semata. Rasanya tuh kayak ditabrak bajaj yang masih kredit, SAKIT dan PERIH !! Serius, cobain deh kalo gak percaya. Mungkin hal hal seperti ini bisa dijadikan rapat besar di gedung DPR, ketimbang ngebahas hal hal yag gak penting seperti bangun toilet sampe triliunan rupiah kan..

Andai saja semua ini bisa di reset, seperti permainan game. Ketika Game Over di level yang susah, bisa di reset untuk mengulang semua hal yang pernah terjadi dan dibuat menjadi lebih baik lagi. Mungkin semua kehidupan dan semesta bisa berjalan seperti air yang tenang dan pasti.

Sampai akhir dari kalimat ini gue gak ngerti bagian mana dan apa makna dari semua kalimat kalimat sampah ini ?? Apa ini bisa jadi bahan renungan bagi pembaca blog atau hanya sebuah sampah yang membuat spaming internet.. Entahlahh...

Seperti biasa, "Ketika hujan turun maka bertedulah, ketika kesulitan muncul berusahlah sampai pada titik temu yang pasti." ~EDR


Posting Komentar

0 Komentar