Tulisan pendek seorang penulis amatir :
Sejak kehadiranmu kini, ruang hatiku beraroma wangi. Buaian aroma rindu menari, yang kau tinggalkan dihati. Makin hari bersemi tanpa layu senyum ini, tersirami cinta suci darimu kekasih hati. Jangan biarkan akuu sendiri, ku hanya ingin memilikimu seutuhnya cinta sejati, menjadi harga mati tak tertawar lagi. Andai adaa pengganggu hati, hati ini tegas menghadapi.
Janganlah engkau ragu lagi, hati ini milikmu abadi. Selamannya selamannyaa dalam dekapanmu ku selalu menantimu, hingga sampai saatnya nanti aku yang akan pergi meninggalkan semua kerinduan yang pernah ku rasakan, getaran jiwa saat bersamamu dan bayangku yang selalu adaa didekatmu.
Aku tahu semua itu hanya perjalanan waktu yang sulit untuk ku tempuh, tapi semua akan menjadi mudah jika kamu bisa mengerti akan semua ini, semua kepastian yang kamu beri. Seandainnya waktu dapat ku putar kembali, aku akan putar dan melewati masa indah saat bersamamu, melupakan semua yang terjadi. Membuat semuannya seperti lahir kembali.
Tapi saat ini akuu tersadar apalah arti menunggu, jika kamu yang kutunggu tak kunjung datang, biarlah perasaan ini, rasa ini terpendam hingga waktu yang lama. Dan menulis sebuah tulisan tentang cinta memang sulit, entah kenapa jari jari ini lincah sekali menari nari diatas keyboard.
Kisah ini, hanya sebuah penantian yang tak pasti. Menunggu kepastian tanpa sebuah ucapan nyata.
0 Komentar