Hari Kartini 21 April 2016, Ini Sejarah R.A Kartini di Doodle Google

Hari ini tepat hari lahir RA Kartini yang ke-137, sebagai warga negara yang mencintai pahlawannya, gue mengapresiasi beliau dengan mengulas tentang sejarah yang telah beliau tulis, agar banyak Kartini-Kartini lain yang dapat mengharumkan Indonesia.

Gokil, nasionalis abis gue.

via: homepage pc gue

Kita pastinya harus kenang jasa para pahlawan, dan besok bukanlah hari Kamis biasa. Hari KARTINI di tetapkan Presiden Soekarno di 2 Mei 1964, jatuh pada 21 April. Anak ke lima dari sebelas (kandung serta tiri) ini adalah perintis jalan kebangkitan wanita Tanah Air. Sementara wanita adalah tiang Negara, dan bila baik mereka akan jayalah Negara itu.


Kartini berjuang lewat tulisan tulisannya. Surat-suratnya banyak menjelaskan berkaitan kendala yang harus dilalui saat mencita-citakan menjadi wanita yang lebih maju. Di era-nya, yaitu akhir era 19 sampai awal era 20, beberapa wanita negeri ini masih tak dapat mencapai kebebasan pada beberapa hal. Salah satunya masih tidak diperbolehkan untuk mencapai pendidikan tinggi seperti golongan pria.

Setamat E.L.S (tingkat SD), Kartini juga dipingit seperti adat yang berlaku di tempatnya, selesai rampungkan SD, harus menjalani pingitan sampai tiba waktunya buat menikah. Itu diantara kendala yang dilaluinya, mengadakan jalan keluar dengan banyak bergaul dengan golongan terpelajar serta menyenangi membaca, khususnya senang melahap topik yang terkait perkembangan wanita. Dia juga bertambah tersadar akan ketertinggalan wanita pribumi bila ketimbang dengan wanita bangsa lain teristimewa perempuan Eropa.

Faktor faktor itulah yang pada menghadirkan keinginan dan tekadnya memajukan perempuan bangsanya. serta itu bisa diraih melalui jalur pendidikan. Maka dalam merealisasikannya dia pun membangun sekolah bagi para gadis di daerahnya, Jepara.

Usai menikah, dia tetap fokus dengan cita citanya dan membangun sekolah lagi di Rembang. Hal yang dikerjakannya itulah lantas menjadi contoh perempuan lainnya, sehingga berdirila ‘Sekolah Kartini’ seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, dan Cirebon. Ketika memasuki pernikahannya, ada perubahan anggapan Kartini mengenai adat Jawa. Ia bertambah toleran. Ia menilai pernikahan bakal mendatangkan keuntungan pula dalam meraih keinginan membangun sekolah untuk para perempuan kala itu.

Pada surat suratnya, ia menerangkan kalau suaminya tak cuma mendukung kehendaknya untuk kembangkan ukiran Jepara dan sekolah saja, namun juga diterangkan supaya Kartini bisa menciptakan buku. Perubahan pemikirannya siratkan kalau dirinya telah meninggalkan egonya, serta menjadi wanita yang memiliki cara berfikir yang jauh melampaui apa yang terlihat.

Buku

  • Habis Gelap Terbitlah Terang
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya (Surat-surat Kartini)
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 (Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini)
  • Panggil Aku Kartini Saja (bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer)
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
  • Aku Mau … Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Semoga sejarah singkat ini dapat bermanfaat untuk wanita-wanita jaman sekarang, jangan sering ngambek gak jelas sama pasangan kalian, jangan pakai kode kalo pengin sesuatu dan jangan gantungin harapan buat cowok yang udah bersusah payah menyatakan cinta.


Oke, kenapa gue jadi curhat.
Dah, segini aja deh.

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Selamat hari Kartini yang ke 137 tahun :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat untuk kartini jaman sekarang.

      Hapus
  2. Dik Adjeng, Selamat Hari Kartini yaaaahh :D
    Semoga darah wanita di Indonesia makin banyak berkarya dan menjadi generasi kartini.

    BalasHapus
  3. Selamat Hari Kartini ^_^ =D

    BalasHapus
  4. Gue jadi pengen nonton film baru tentang kartini, yang surat untuk kartini kalo ga salah judulnya.
    Hmm lo bisa segitunya ya sampe belajar sejarah kartini segala hehe. Good lah.

    Btw ga ngerti deh kaya apa jaman ini kalau dulu gaada kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita, kalau bahasa kerennya sih sekarang feminisme. Alhamdulillah sekarang wanita udah pinter pinter. Bahkan kata dian sastro pun, wanita dengan sekolah tinggi bukan semata mata untuk prestise tapi semata mata untuk melahirkan keturunan dan generasi yang pintar dan baik pula. Ibu yang baik, akan melahirkan generasi yang baik

    *sok ibu ibu ya gue hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. berat banget bahasa-mu La. Gue baca di Wikipedia sih, eh tapi karena gue mencintai wanita juga kok :D

      Normal kan :p

      Itu filmnya masih tayang, belum sempat nonton, tapi mau liat thrailernya dulu :)

      Hapus
  5. Aku sih penasaran sama surat-suratnya ibu Kartini :)

    Selamat hari Kartini (21 April) udah kelewat 5 hari ya aku ngucapinnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. gpp yang penting ngucapin, hehe

      Hapus
  6. DAri sejarah Kartini ini yang nyantol adalah: Jangan suka ngambek sama pasangan dan jangan cuma kash kode kalau pengen sesuatu, alamakkkkkk nyindir gue? *ups* hehehe Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. nyindir-nyindir kebanyak cewek diluar sana :p

      Hapus
  7. ibu kartini itu istri ke empat tau belum mas?? hehe jadi hodup bu kartini mendukung poligami hehe... dan sejarah bu kartini yg habis gelap terbitlah ternag itu karena waktu itu bu kartini gak tau arti al fatihah mas... trs gurunya menrjemahkan ke indonesia nah abis itu kartini jadi makin terang gt sih saya baca" hehe pizzzz di balik yg sekrang kartini di exploitasi dng kebaya" menggiurkannya hehe...

    BalasHapus
  8. keren banget ya ibu kartini
    hehehhe selamat hari kartini ya maaf telat banget.
    Oya, i will follow ur blog, followback blogku ya.

    BalasHapus