Review: Apartemen Berhantu




Judul
Apartemen Berhantu 
No. ISBN
6022201349 
Penulis
Penerbit
Tanggal terbit
September - 2014 
Jumlah Halaman
124 
Berat Buku
-
Jenis Cover
Soft Cover 
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Horor 
Bonus
Text Bahasa
Indonesia



Blurb

Luna tidak suka dengan unit apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, kotor, dan... dikabarkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya—seperti hendak menyampaikan sesuatu.

Rahasia apa yang tersembunyi di sana? Dan kenapa sang ibu seperti ikut menutupi-nutupi? Luna harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat...




Review:

Cerita horror berjudul Apartemen Berhantu ini adalah cerita horror yang menurut gue simple, Luna sebenarnya gak percaya kalo apartemen yang sekarang ditempatinya bersama Bunda ada hantunya, memang apartemen ini sebelumnya menggunakan lahan bekas pemakaman—tapi justru karena keingintahuan Luna untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang Apartemen ini ia pun mencari artikel-artikel yang tersebar di forum internet, sebagian besar memang artikel itu menakutkan tapi bagi Luna hantu itu cuma halusinasi yang menipu mata.


Cerita semakin berlanjut dengan kejanggalan-kejanggalan yang setiap hari terjadi dalam keseharian Luna, mulai dari no lift yang menyala tanpa ditekan, lift yang selalu berhenti di lantai 10 dan keanehan lainnya yang semakin membuat Luna menjadi takut. Kejadian aneh itu bukan hanya terjadi di dalam lift aja, di unit apartemennya juga setiap malam selalu ada suara-suara orang yang sedang memindahkan furniture dari sisi satu ke sisi lainnya, bagi Luna mungkin orang tersebut sibuk dengan kegiatan sehari-hari yang menyita banyak waktunya, makanya orang itu harus mengurusi unit pada malam hari.


Ternyata kejanggalan yang terjadi di Apartemennya bukan hanya Luna aja yang merasakan, melainkan teman sekolah Luna pun merasakan hal yang sama—Vanya melihat sosok makhluk yang tidak wajar waktu makan malam bersama, tapi bagi Luna mungkin Vanya hanya kelelahan karena bantuin Luna menyiapkan makan malam.


Puncak yang semakin membuat Luna merasakan bahwa Apartemen unitnya ini berhantu adalah saat melihat Bunda yang gak seperti biasanya. Bunda yang biasanya ceria dan energik sekarang terlihat lelah dan pucat setiap hari, kalo pun diajak ngobrol selalu menjawab sekenanya. Pikiran-pikiran negatif pun mulai merasuki otak Luna yang ragu apakah Bunda yang sekarang ini adalah Bunda yang melahirkannya atau bukan. Akhirnya cerita memuncak pada sosok Bunda yang setiap hari jadi beda dari biasanya dan Luna harus membuktikan kebenaran tentang Bunda.


Pertanyaannya adalah siapakah Bunda yang Luna maksud? Udah jelas jawabnya ada di akhir ending novel ini, jujur buku ini bikin gue gak bisa tidur kalo malam, si penulis emang jago bikin adegan yang membuat imajinasi pembaca kelempar jauh membayangkan yang serem-serem. Bagi pecinta novel horror buku ini pas banget buat nemenin kamu dan nambahin koleksi buku horror lainnya—apalagi buku ini ada empat seri yang mungkin bisa lebih menakutkan dari judul yang lagi gue review sekarang.


Nah, sekarang gue akan bahas satu-satu apa aja yang ada di dalam buku ini, cekidot.


Cover

Buku horror emang covernya harus mencerminkan hal yang seram, buku Apartemen berhantu yang di desain dengan warna hijau pekat dan gambar kamar yang berantakan ini udah ngasih kesan menakutkan, dari covernya aja udah mewakili keingintahuan gue apa yang ada di dalam bukunya, dan bingo buku ini gak bikin gue kecewa sampai halaman terakhir.


Alur dan Plot

Bagi gue baca buku horror adalah hal yang awesome, kenapa? Karena sebenarnya gue orang yang penakut. Alur buku karya Mbak Rettania ini flow tapi tetep ada pukulan keras waktu adegan yang ngagetin, mirip lagi nonton film hantu di bioskop. Tapi masih ada plot yang kurang pas di setiap babnya waktu menyambung ke adegan selanjutnya sih.


Penokohan

Yang diceritakan dalam buku ini fokus sama tokoh Luna dan Bunda, meskipun ada teman-teman sekolah dan cowok bernama Faisal, sebelumnya gue nebak kalo si Faisal ini bakal nyelametin Luna dan mereka berakhir pacaran dan bahagia, tapi tebakan gue meleset, ternyata malah ada Tante Riana yang datang sebagai penutup cerita. Bagaimana pun buku mbak Rettania ini gak bisa mudah ketebak dari adegan demi adegannya.


Setting

Waktu baca bukunya mbak Rettania ini gue ngerasa lagi berada di apartemen Thamrin City, gue pernah tinggal disana, hampir mirip—bedanya belum pernah semengerikan yang ada di cerita Apartemen berhantu ini sih, tapi gue tetep gak mau ngerasain hal yang diceritain di dalam buku ini kejadian sama gue.


Amanah

Abis baca buku ini gue ngerasa si penulis pengin nyampaiin kalo sebagai manusia itu harus berhati-hati dan jaga diri dari bahaya yang tiba-tiba mengancam. Si penulis juga ingin menyampaikan kalo hantu itu gak selamanya jahat, kadang hantu itu ingin berkomunikasi dengan kita untuk menyampaikan hal yang gak pernah kita tahu. Buat gue ini buku horror yang ter-awesome yang pernah gue baca sampai halaman terakhir.


Intinya buku ini udah bikin ketakutan gue makin memuncak dan sadar kalo seram itu bukan hal yang harus ditakuti dan dituruti. Meskipun masih banyak typonya dibeberapa bab, mungkin karena keterbatasan waktu kali ya, yang penting kan ceritanya jelas. Tapi tetep bagaimanapun buku ini udah bikin gue jadi lebih berani melawan ketakutan dan tetep mawas diri tentunya. Gue udah gak sabar buat nunggu buku horror selanjutnya karya mbak Rettania.



Gue tantang @biondyalfian http://kireinasekai.blogspot.com bikin foto lebih menakutkan dari ini!

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Hai, terima kasih ya atas review-nya :)

    Saya senang kalau buku saya sudah bisa menghibur dan membuat pembacanya paranoid :p

    BalasHapus
  2. buku keren neh, ntarlah nunggu gajian

    BalasHapus
  3. Aaaak. Ini yang #SeriTakut dari Bukune belakangan ini ya. Dari review yang gue baca, kayaknya seru juga nih buku. Tapi lagi-lagi tempat yang jadi masalah. Iya, nggak ada Gramedia di tempatku :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Order online aja bro di bukukita.com :D

      Hapus
  4. keren nih boleh juga dibaca malemmalem ..haha

    BalasHapus